Blog jelek dan masih dalam tahap perbaikan

Kamis, 12 Desember 2013

On 11.25 by Unknown in    No comments
Natrium bikarbonat (NaHCO3) atau kerap disebut dengan Bicnat merupakan senyawa garam yang bersifat basa. Pada dunia pengobatan, Bicnat dalam bentuk infus ini digunakan sebagai penetral. Infus Bicnat didalam tubuh dapat digunakan untuk penyeimbang keasaman dalam darah. Bikarbonat bereaksi dengan ion H+ membentuk air dan karbon dioksida. Bikarbonat berfungsi sebagai buffer/penyangga pada kondisi  asidosis. Asidosis merupakan peningkatan asam didalam darah yang disebabkan oleh berbagai keadaan atau penyakit tertentu. Beberapa mekanisme penyebab asidosis  diantaranya adalah kehilangan basa melalui urin ataupun saluran pencernaan, asupan asam yang lebih tinggi dibandingkan pengeluaran asam melalui ginjal, dan juga metabolisme yang tidak normal. Diare kronik juga dapat menyebabkan kehilangan bikarbonat.
Penggunaan infus Bicnat?
Besarnya dosis injeksi Bicnat ditentukan berdasarkan keparahan asidosis, hasil uji laboratorium, umur pasien, berat badan, dan kondisi klinik. Uji laboratorium dan evaluasi klinik pasien sangat penting dilakukan terutama dalam penggunaan jangka panjang, untuk memantau perubahan cairan, elektrolit, dan keseimbangan asam basa. Untuk bayi dan anak-anak dibawah 2 tahun, dapat diberikan 4,2% infus Bicnat  dengan dosis tidak lebih dari 8 mEq/Kg hari.
Hal-hal yang harus diperhatikan penggunaannya untuk anak!
Pemberian infus Bicnat pada bayi dan anak dibawah 2 tahun dapat menyebabkan hipernatremia (kelebihan natrium dalam darah), penurunan tekanan CSF, dan hemorrhage intracranial (pendarahan otak).
Bagaimana evaluasi penggunaan Natrium Bikarbonat selama ini?
Sebuah artikel  yang diterbitkan oleh American Journal of Pediatrics, menyatakan bahwa meskipun natrium bikarbonat telah digunakan lebih dari 50 tahun, tidak ada data yang mendukung adanya efek menguntungkan terhadap pemberian natrium bikarbonat pada bayi yang terkena asidosis metabolik. Efek samping yang mungkin terjadi adalah fluktuasi aliran darah dalam otak, pendarahan intracranial, berkurangnya asupan oksigen dalam jaringan, memperparah asidosis intraseluler, dan penurunan fungsi jantung. Studi terbaru lainya menyatakan bahwa penggunaan infus intravena Bicnat untuk mengobati asidosis pada bayi meningkatkan risiko pendarahan intraventrikular. Studi klinik secara retrospektif yang dilakukan pada tahun 2002-2006 tersebut juga menyatakan bahwa penggunaan infus Bicnat tidak menunjukkan peningkatan pH yang signifikan.
Pemilihan terapi memang seharusnya mengutamakan keselamatan jiwa pasien, sehingga harus dipertimbangkan dengan tepat risiko dan manfaat terapi berdasarkan data ilmiah yang terpercaya.
REFERENSI
Berg CS et al. Sodium bicarbonate administration and outcome in preterm infants. J Pediatr 2010 Oct; 157:684.
Judi LA et al. Sodium Bicarbonate: Basically Useless Therapy. Pediatrics 2008 ;122;831-835 : American Academy of Pediatric
American Hospital Formulary Service (AHFS)
On 11.18 by Unknown in    No comments
Diazepam adalah turunan dari benzodiazepine dengan rumus molekul 7-kloro-1,3-dihidro-1-metil-5-fenil-2H-1,4-benzodiazepin-2-on

SEDIAAN
tablet, injeksi dan gel rectal, dalam berbagai dosis sediaan.
Beberapa contoh nama dagang diazepam dipasaran yaitu Stesolid®, Valium®, Validex® dan Valisanbe®, untuk sediaan tunggal dan Neurodial®, Metaneuron® dan Danalgin®, untuk sediaan kombinasi dengan metampiron dalam bentuk sediaan tablet.

EFEK SAMPING
Efek samping yang sering terjadi, seperti : pusing, mengantuk
Efek samping yang jarang terjadi, seperti : Depresi, Impaired Cognition
Efek samping yang jarang sekali terjadi,seperti : reaksi alergi, amnesia, anemia, angioedema, behavioral disorders, blood dyscrasias, blurred vision, kehilangan keseimbangan, constipation, coordination changes, diarrhea, disease of liver, drug dependence, dysuria, extrapyramidal disease, false Sense of well-being, fatigue, general weakness, headache disorder, hypotension, Increased bronchial secretions, leukopenia, libido changes, muscle spasm, muscle weakness, nausea, neutropenia disorder, polydipsia, pruritus of skin, seizure disorder, sialorrhea, skin rash, sleep automatism, tachyarrhythmia, trombositopenia, tremors, visual changes, vomiting, xerostomia.


MEKANISME KERJA
Bekerja pada sistem GABA, yaitu dengan memperkuat fungsi hambatan neuron GABA. Reseptor Benzodiazepin dalam seluruh sistem saraf pusat, terdapat dengan kerapatan yang tinggi terutama dalam korteks otak frontal dan oksipital, di hipokampus dan dalam otak kecil. Pada reseptor ini, benzodiazepin akan bekerja sebagai agonis. Terdapat korelasi tinggi antara aktivitas farmakologi berbagai benzodiazepin dengan afinitasnya pada tempat ikatan. Dengan adanya interaksi benzodiazepin, afinitas GABA terhadap reseptornya akan meningkat, dan dengan ini kerja GABA akan meningkat. Dengan aktifnya reseptor GABA, saluran ion klorida akan terbuka sehingga ion klorida akan lebih banyak yang mengalir masuk ke dalam sel. Meningkatnya jumlah ion klorida menyebabkan hiperpolarisasi sel bersangkutan dan sebagai akibatnya, kemampuan sel untuk dirangsang berkurang.


INDIKASI
Diazepam digunakan untuk memperpendek mengatasi gejala yang timbul seperti gelisah yang berlebihan, diazepam juga dapat diinginkan untuk gemeteran, kegilaan dan dapat menyerang secara tiba-tiba. Halusinasi sebagai akibat mengkonsumsi alkohol. diazepam juga dapat digunakan untuk kejang otot, kejang otot merupakan penyakit neurologi. dizepam digunakan sebagai obat penenang dan dapat juga dikombinasikan dengan obat lain.

KONTRA INDIKASI
Hipersensitivitas
Sensitivitas silang dengan benzodiazepin lain
Pasien koma
Depresi SSP yang sudah ada sebelumnya
Nyeri berat tak terkendali
Glaukoma sudut sempit
Kehamilan atau laktasi
Diketahui intoleran terhadap alkohol atau glikol propilena (hanya injeksi)


DOSIS & RUTE
Antiansietas, Antikonvulsan.
PO (Dewasa) : 2-10 mg 2-4 kali sehari atau 15-30 mg bentuk lepas lambat sekali sehari.
PO (anak-anak > 6 bulan) : 1-2,5 mg 3-4 kali sehari.
IM, IV (Dewasa) : 2-10 mg, dapat diulang dalam 3-4 jam bila perlu.
Pra-kardioversi
IV (Dewasa) : 5-15 mg 5-10 menit prakardioversi.
Pra-endoskopi
IV (Dewasa) : sampai 20 mg.
IM (Dewasa) : 5-10 mg 30 menit pra-endoskopi.
Status Epileptikus
IV (Dewasa) : 5-10 mg, dapat diulang tiap 10-15 menit total 30 mg, program pengobatan ini dapat diulang kembali dalam 2-4 jam (rute IM biasanya digunakan bila rute IV tidak tersedia).
IM, IV (Anak-anak > 5 tahun) : 1 mg tiap 2-5 menit total 10 mg, diulang tiap 2-4 jam.
IM, IV (Anak-anak 1 bulan – 5 tahun) : 0,2-0,5 mg tiap 2-5 menit sampai maksimum 5 mg, dapat diulang tiap 2-4 jam.
Rektal (Dewasa) : 0,15-0,5 mg/kg (sampai 20 mg/dosis).
Rektal (Geriatrik) : 0,2-0,3 mg/kg.
Rektal (Anak-anak) : 0,2-0,5 mg/kg.
Relaksasi Otot Skelet
PO (Dewasa) : 2-10 mg 3-4 kali sehari atau 15-30 mg bentuk lepas lambat satu kali sehari. 2-2,5 mg 1-2 kali sehari diawal pada lansia atau pasien yang sangat lemah.
IM, IV (Dewasa) : 5-10 mg (2-5 mg pada pasien yang sangat lemah) dapat diulang dalam 2-4 jam.
Putus Alkohol
PO (Dewasa) : 10 mg 3-4 kali pada 24 jam pertama, diturunkan sampai 5 mg 3-4 kali sehari.
IM, IV (Dewasa) : 10 mg di awal, keudian 5-10 mg dalam 3-4 jam sesuai keperluan.

PERHATIAN PERAWAT
Perawat harus tau diazepam tidak dianjurkan untuk ibu hamil karena dapat sangat berpengaruh pada janin. Kemampuan diazepam untuk melalui plasenta tergantung pada derajat relativitas dari ikatan protein pada ibu dan janin. Hal ini juga berpengaruh pada tiap tingkatan kehamilan dan konsentrasi asam lemak bebas plasenta pada ibu dan janin. Efek samping yang dapat timbul pada bayi neonatus selama beberapa hari setelah kelahiran disebabkan oleh enzim metabolism obat yang belum lengakp. Kompetisi antara diazepam dan bilirubin pada sisi ikatan protein dapat menyebabkan hiperbilirubinemia pada bayi neonatus.
Kolaborasi dengan dokter jika menggunakan diazepam.
Menghindari penggunaan pada pasien dengan depresi CNS atau koma, depresi pernafasan, insufisiensi pulmonari akut,, miastenia gravis, dan sleep apnoea
Hati-hati menggunaan pada pasien dengan kelemahan otot serta penderita gangguan hati atau ginjal, pasien lanjut usia dan lemah.
Diazepam tidak sesuai untuk pengobatan psikosis kronik atau obsesional states.
Memperhatikan dosis dan rute obat

REFRENSI
Laurent C. Galichet, 2005, Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons 3rd Edition (Electronic Version), Pharmaceutical Press, London.
Sean C. Sweetman, et.all., 2007, Martindale : The Complete Drugs Reference 35th Edition (Electronic Version), Pharmaceutical Press, London.
Barbara G. Wells, et.all., 2006, Pharmacotherapy Handbook 6th Edition (Electronic Version), Mc Graw-Hill Book Company, New York.
Ernst Mutschler, 1986, Dinamika Obat ; Farmakologi dan Toksikologi (terjemahan), ITB, Bandung.
Alfred Goodman Gilman, 2006, Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics 11th Edition (electronic Version), Mc-Graw Hill Medical Publishing Division, New York.
Diazepam – oral Index, www.MediciNet.com
Diazepam, www.mentalhealth.com
Valium, www.rxlist.com
Diazepam, www.rerarosalina.blogspot.com
On 11.12 by Unknown   No comments
Komposisi
Tiap ml injeksi mengandung Aminophylline 24 mg.
Farmakologi
Aminofillin merupakan turunan metilxantin yang mempunyai yang mempunyai efek bronkodilator dengan jalan melemaskan oot polos bronkus.
Indikasi
Untuk meringankan dan mengatasi serangan asma bronchial.
Kontra – Indikasi
- Hipersensitif terhadap Aminofillin atau komponen obat.
- Penderita tukak lambung, diabetes.

Efek Samping
- Gastrointestinal, misalnya : mual, muntah, diare.
- Susunan Saraf Pusat, misalnya : sakit kepala, insomnia.
- Kardiovaskuler, misalnya : palpitasi, takikardi, aritmia ventrikuler.
- Pernafasan, misalnya : tachypnea.
- Rash, hiperglikemia.
Dosis
- Dewasa dan anak : Untuk serangan akut, ‘Loading Dose’ 6 mg/kg BB diberikan intravena secara perlahan (tidak lebih dari 25 mg/menit). “Loading dose” harus dikurangi 50% jika penderita telah menerima teofilin dalam 24 jam terakhir. Setelah Loading dose, diteruskan dengan dosis pemeliharaan :
Anak – anak dibawah 9 tahun : 1 mg/kg BB/jam.
Anak – anak di atas 9 tahun dan dewasa merokok : 0,8 mg/kg BB/jam.
Dewasa tidak merokok : 0,5 mg/kg BB/jam.
- Penderita dengan dekompensasi jantung atau gangguan fungsi hati : 0,2 mg/kg BB/jam.
- Dosis pemeliharaan harus dikurangi bila timbul mual, muntah, sakit kepala, takikardi atau efek toksik lain atau bila konsentrasi serum teofilin melalui 20 mcg/ml.
On 11.09 by Unknown in    1 comment
 http://2.bp.blogspot.com/-glogi5Kd04U/T0i3aeqhekI/AAAAAAAAAI4/maFOWE8yzA8/s1600/dopamin.jpeg


 
Sediaan:
Injeksi (Ampul) 10 mg/ml, 20 mg/ml, 40 mg/ml

Cara Kerja Obat:
Dopamine adalah agen vasopressor dan inotropic. Dopamine bekerja dengan cara meningkatkan kekuatan memompa pada jantung dan suplai darah ke ginjal dan digunakan untuk meningkatkan fungsi jantung ketika jantung tak mampu memompa cukup darah.

Indikasi:
Memperbaiki keseimbangan hemodinamik pada kondisi sindroma syok terhadap infark miokardial, trauma, syok sepsis, operasi terbuka gagal jantung, gagal ginjal dan serangan jantung kronis.

Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap sulfit (sediaan yang mengandung natrium bisulfit), takiaritmia, phaeochromocytoma, fibrilasi ventrikular.

Dosis:
Infus I.V (pemberiannya memerlukan pompa infus) :
-     Bayi : 1-20 mcg/kg/menit, infus kontinyu , titrasi sampai respon yang diharapkan
-     Anak-anak : 1-20 mcg/kg/menit, maksimum 50 mcg/kg/menit, titrasi sampai respon yang diharapkan.
-     Dewasa : 1-5 mcg/kg/menit sampai 20 mcg/kg/menit, titrasi sampai respon yang diharapkan. Infus boleh ditingkatkan 4 mcg/kg/menit pada interval 10-30 menit sampai respon optimal tercapai.
-     Jika dosis > 20-30 mcg/kg/menit diperlukan, dapat menggunakan presor kerja langsung (seperti epinefrin dan norepinefrin).

Peringatan dan Perhatian:
-     Hipovolemia harus diperbaiki sebelum pengobatan dilakukan.
-     Hindari pada pasien dengan pheochromocytoma atau hipertiroidisme dan kemunculan tachyarrhythmias atau fibrilasi ventrikular.
-     Gunakan dengan hati-hati dan dalam dosis rendah pada pasien dengan syok secondary terhadap MI, pasien dengan riwayat peripheral vascular disease (PVD) berisiko meningkatkan kemungkinan terkena ischemia akut.

Efek Samping:
-     Sering : denyut ektopik, takikardia, sakit karena angina, palpitasi, hipotensi, vasokonstriksi, sakit kepala, mual, muntah, dispnea.
-     Jarang : bradikardia, aritmia ventrikular (dosis tinggi), gangrene, hipertensi, ansietas, piloereksi, peningkatan serum glukosa, nekrosis jaringan (karena ekstravasasi dopamin), peningkatan tekanan intraokular, dilatasi pupil, azotemia, polyuria.
On 11.03 by Unknown   No comments
Bagi teman-teman tenaga medis/paramedis, pasti sudah tidak asing lagi dengan penggunaan obat lewat syringe pump. Mungkin salah satu kesulitan adalah bagaimana cara menghitung kecepatan syringe pump sesuai dosis obat yang dikehendaki. Mari kita bahas bersama

Pertama, tentukan konsentrasi obat dengan rumus :
Kandungan sediaan obat (mg) : volume sediaan obat (ml) x 1000 = konsentrasi obat (mcg/ml)

Kedua, tentukan kecepatan syringe pump dengan rumus :
Dosis obat (mcg/kg/mnt) x BB x 60 : konsentrasi obat (mcg/ml) = kecepatan syringe pump (ml/jam)

Contoh :
Jika terdapat instruksi untuk memberikan nitroprusside dengan dosis 0,5 mcg/kg/mnt (sediaan obat : 50 mg dalam 250 ml, berat badan pasien 75 kg), berapakah kecepatan syringe pump ?

Jawab :

Pertama, tentukan konsentrasi obat

50 : 250 x 1000 =200 mcg/ml

Kedua, hitung kecepatan syringe pump

(0,5 x 75 x 60) : 200 = 11,25ml/jam

Jadi, kecepatan syringe pump = 11,25 ml/jam.
On 10.51 by Unknown   No comments
Deksametason (dexamethasone) adalah obat golongan hormon kortikosteroid yang diindikasikan sebagai anti radang, rematik dan alergi. Obat ini menyebabkan tertimbunnya cairan di dalam tubuh, terutama di wajah dan pundak. Pipi akan terlihat lebih tembem dan agak bulat (bahasa medisnya, moon face). Timbunan cairan yang cukup banyak ini tentunya berperan menaikkan berat badan anda.
Siproheptadin merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi reaksi alergi seperti pilek alergi dan gatal-gatal. Obat ini selain berefek sebagai anti alergi, obat ini juga berefek sebagai antiserotonin. Efek ini menyebabkan meningkatnya nafsu makan. Makan yang banyak tanpa diimbangi dengan pembakaran (olahraga) akan meningkatkan penimbunan lemak di bawah kulit termasuk di bawah kulit perut. Seperti halnya cairan, lemak yang tertimbun juga berperan menaikkan berat badan.

Nah sekarang apa yang membuat obat ini berbahaya jika dikonsumsi jangka panjang?
EFEK BURUK PENGGUNAAN JANGKA PANJANG DEKSAMETASON
Sebenarnya tubuh dalam keadaan normal memproduksi kortikosteroid alami dalam jumlah yang cukup. Fungsinya, untuk membantu metabolisme tubuh dan melawan stress. Konsumsi obat kortikosteroid dari luar tubuh dalam waktu yang lama akan direspon oleh tubuh dengan menghentikan produksi kortikosteroid alami. Jika sewaktu-waktu konsumsi obat kortikosteroid dihentikan, tubuh akan segera kekurangan kortikosteroid (tubuh kita perlu waktu untuk memproduksi kortikosteroid alami). Akibatnya, metabolisme tubuh akan kacau balau (rebound phenomenon). Bahkan pada beberapa kasus dapat berakhir dengan kematian. Jalan keluarnya, menghentikan penggunaan obat ini secara berangsur-angsur (tappering off). 
Kortikosteroid juga mengakibatkan osteoporosis, peningkatan tekanan darah (Hipertensi), peningkatan gula darah (Diabetes), penurunan daya tahan tubuh (jadi mudah tertular penyakit). Pada anak yang sedang tumbuh, kortikosteroid dapat mengakibatkan terhentinya pertumbuhan tulang.
EFEK BURUK PENGGUNAAN JANGKA PANJANG SIPROHEPTADIN
Siproheptadin memiliki efek samping yaitu mengantuk, mudah lelah, bahkan paling buruk bisa pingsan. Hal penting untuk diketahui bahwa siproheptadin mempunyai cara kerja yang mirip dengan atropin sehingga hati-hati jika diberikan pada penderita asma bronkial, hipertiroid (gondok), penyakit jantung dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Nah bagaimana cara yang baik untuk menghentikan konsumsi obat ini jika sudah terlanjur menggunakannya dalam jangka panjang?
Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa penggunaan deksametason (kortikosteroid) harus dihentikan secara berangsur-angsur jika dikonsumsi dalam jangka panjang apalagi dengan dosis yang besar. Jadi sarannya : tahap awal turunkan dosis konsumsi deksametason sebanyak setengahnya dan tahap berikutnya turunkan frekuensi waktu minum sebanyak setengahnya misalnya sebelumnya diminum 4 x turunkan jadi 2 x dengan dosis setengahnya. Tahap akhir turunkan frekuensi waktu minum dan perlahan tapi pasti STOP secara total penggunaan deksametason. Saran tambahan dapat juga mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung vitamin dan mineral serta biji-bijan yang mengandung lemak esensial seperti kedelai, kecambah dan kacang tanah.
Hal ini tidak berlaku untuk siproheptadin karena siproheptadin bukan merupakan kortikosteroid jadi siproheptadin dapat dihentikan segera.
Nah bagaimana cara sehat untuk menambah berat badan?
Jika ingin menambah berat badan, maka sebaiknya yang ditambah adalah otot dan bukan lemak. Otot dibentuk dengan olahraga dan protein yang cukup. Yang penting lagi adalah hormon harus dalam jumlah optimal. Seperti Human Growth Hormone, testosterone, dan lain-lain. Untuk itu perlu diperiksa dan berkonsultasi dengan dokter.

Aturlah agar istirahat malam cukup sampai 8 jam, jangan sampai kurang tidur. Jumlah kalori yang masuk melalui makanan harus lebih banyak daripada jumlah energi yang dipakai beraktivitas. Jadi harus lebih banyak makan makanan yang mengandung kalori. Saran saya berupa protein, yaitu daging, ikan , telur, serta karbohidrat sebagai sumber tenaga berupa nasi merah, dan lain-lain.
Vitamin berupa multivitamin atau bermacam-macam vitamin dan mineral, serta yang mengandung zat besi. Multivitamin dapat meningkatkan kesehatan secara umum dan menambah selera makan. Kalau bisa olahraga ditambah dengan mengangkat beban, beli dumbel yang beratnya 5 kg untuk latihan menambah massa otot.
Jadi jika Anda, sanak keluarga, tetangga atau yayank anda yang masih menggunakan deksametason dan siproheptadin dalam jangka panjang sebagai obat gemuk, sampaikan pesan dari artikel ini. Jika ada yang kurang jelas atau tidak percaya dengan apa yang telah saya sampaikan dapat dikonsultasikan lagi dengan apoteker.
On 10.32 by Unknown in    No comments

http://www.apotikantar.com/image/cache/data/Produk%20D/dobuject%20inj%20250%20mg-5%20ml-250x250.jpgDobutamin merupakan agonis beta yang poten dan memiliki efek alfa 1 yang lemah, jadi tidak terlalu menurunkan resistensi perifer sehingga tidak menyebabkan reflek takikardia. Dobutamin dapat meningkatkan cardiac output karena meningkatkan kontraktilitas jantung, menurunkan tekanan a. pulmonalis (dilatasi a. pulmonalis akibat perangsangan adrenoreseptor beta2 di a. pulmonalis), namun tidak terlalu meningkatkan laju jantung (efek inotropik melebihi efek kronotropik). Dibandingkan dengan dopamin, pada dosis yang memberi efek inotropik yang sama, dobutamin kurang meningkatkan laju jantung.




Indikasi dan Dosis
1.    Syok kardiogenik: indikasi utama pemberian dobutamin adalah syok kardiogenik akibat infark miokard atau pada gagal jantung kronis. Dosis mulai 2,5 µg/KgBb/mnt kemudian dititrasi sampai terjadi perbaikan TD. Setelah hemodinamik stabil secepat mungkin obat ini ditappering off karena pemberian dobutamin berhari-hari dapat menyebabkan miokard exhausted sehingga sulit menghentikan obat.
2.    Bradikardia yang tidak respon dengan pemberian atropin (IV), atau pasien bradikardia yang membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh bantuan obat-obat lain atau intervensi (pemasangan pacemaker temporer). Drip dobutamin dosis rendah efektif untuk meningkatkan laju jantung.

Kemasan 1 ampul = 5ml = 250mg = 250.000mcg
Oplosan : Nacl 0,9% atau Dext 5%
Cara perhitungan dosis:
Rumus =
Dosis x KgBB x 60 mnt
= .... ml/jam  = ....tpm mikrodrip
Pengenceran (mcg/ml)
Keterangan tpm = tetes per menit.       1 cc = 60 tpm mikrodrip infus 

contoh: dosis 5mcg/KgBB/mnt, dengan berat badan 50 Kg dan pengenceran 250 mg (1 ampul) diencerkan dengan NaCl 0,9%  menjadi 50 ml.

Maka
5 mcg x 50 Kg x 60 mnt     
=
  15.000   
=  3 ml/jam = 3 tpm mikrodrip
250.000 mcg / 50 ml
   5000
Tabel dosis dobutamin per KgBB dengan pengenceran 250 mg (1 ampul) dengan NaCl 0,9%  menjadi 50 ml

Dosis
(mcg/KgBB/mnt)
Kecepatan aliran
ml/jam
2,5
1,2
1,4
1,5
1,7
1,8
2
2,1
2,3
5
2,4
2,7
3
3,3
3,6
4
4,2
4,5
7,5
3,6
4,1
4,5
5
5,4
5,9
6,3
6,8
10
4,8
5,4
6
6,6
7,2
7,8
8,4
9
12,5
6
6,8
7,5
8,3
9
9,8
10,5
11,3
15
7,2
8,1
9
9,9
10,8
11,7
12,6
13,5
17,5
8,4
9,5
10,5
11,6
12,6
13,7
14,7
15,8
20
9,6
10,8
12
13,2
14,4
15,6
16,8
18
Berat Badan (Kg)
40
45
50
55
60
65
70
75

Referensi:
Kabo, Peter. 2010. Bagaimana Menggunakan Obat-Obat Kardiovaskular Rasional. Jakarta. Balai Penerbit FKUI

http://jantungoke.blogspot.com/2013/05/dobutamin.html

Kamis, 05 Desember 2013

On 22.46 by Unknown in    No comments
 


Segmen ST dan Gelombang T pada Iskemia Miokard
Iskemia miokard akan memperlambat proses repolarisasi, sehingga pada EKG dijumpai perubahan segmen ST (depresi) dan gelombang T (inversi) tergantung beratnya iskemia serta waktu pengambilan EKG. Spesifitas perubahan segmen ST pada iskemia tergantung morfologinya. 

 

EKG pada Injure Miokard
Sel miokard yang mengalami injuri tidak akan berdepolarisasi sempurna, secara elektrik lebih bermuatan positif dibanding daerah yang tidak mengalami injuri dan pada EKG terdapat gambaran elevasi segmen ST pada sandapan yang berhadapan dengan lokasi injuri. Elevasi segmen ST bermakna jika elevasi > 1mm pada sandapan ekstremitas dan > 2mm pada sandapan prekordial di dua atau lebih sandapan yang menghadap daerah anatomi jantung yang sama. Perubahan segmen ST, gelombang T dan kompleks QRS pada injuri dan infark mempunyai karakteristik tertentu sesuai waktu dan kejadian selama infark. Aneurisma ventrikel harus dipikirkan jika elevasi segmen ST menetap beberapa bulan setelah infark miokard

 

EKG pada Infark Miokard
Infark miokard terjadi jika aliran arah ke otot jantung terhenti atau tiba-tiba menurun sehingga sel otot jantung mati. Sel infark yang tidak berfungsi tersebut tidak mempunyai respon stimulus listrik sehingga arah arus yang menuju daerah infark akan meninggalkan daerah yang nekrosis tersebut dan pada EKG memberikan gambaran defleksi negatif berupa gelombang Q patologis dengan syarat durasi gelombang Q lebih dari 0,04 detik dan dalamnya harus minimal sepertiga tinggi gelombang R pada kompleks QRS yang sama.

 

Lokalisasi Infark Berdasarkan Lokasi Letak Perubahan EKG

 

sumber : Muhammad Ikhwanul Hakim dariTulungagung Jawa timur